Tuesday, December 13, 2011

me

inilah aku, aku yang tidak mau disamakan dengan orang lain..
aku yang egois
aku yang moody
aku yang kikuk
aku yang susah untuk mengungkapkan isi hati kepada orang lain karena takut~
takut akan dibenci
takut akan dicela
takut akan dijauhi
dan segala pesimisme yang ada didalam diriku..
apa yang baik/bagus/positi atau apalah yang bukan berhubungan dengan pesimisme,aku tak mau atau mungkin tak ingin menyebutkannya disini..
karena bagiku yang memberikan nilai —sesuatu yang dihargai (sosiologi)—adalah pandangan orang lain tentang AKU.

siluet

ketika siluet wajahmyu melintas dipelupuk mataku
gejolak begitu menggebu dalam jiwa
entah apa yang bisa kulakukan untuk bisa menghapus siluet itu
aku rsa ridak ada cara
selain bertemu denganmu sehingga menjadikan siluet kitu menjadi makhluk nyata yang telah diciptakan tuhan dengan begitu indahnya
saat ingin berjumpa tapi keadaan yang ta bisa,maka hanya sebatas lagu yang mengingatkan ku tentang sosokmu
begitu lagu mengalun
masuk ke indra pendengaranku
lambat laun begitu pasti menuju relung hati yang terdalam
mengoyakkan semua yang ada di dalamnya tanpa sisa
kembali membuka akan memori yang sudah terkubur,
tersimpan rapi tanpa berani menyentuhnya
dan sekarang semua berhampuran , nampak kembali dipermukaan memenuhi seluru lantai jiwa yang dingin , kering dan begitu sepi
tiada sakit yang kurasa,namun gambaran sakit
gambaran sedih yang selalu dilukiskan orang dengan air mata
kini jelas tergambar dalam jiwaku,atau mungkin bahkan sudah keluar di permukaan wajahku
tes..tess
satu persatu cairan bening menetes dari sumbernya
entah bagaimana cara menghentikan benda bening itu agar diam disumbernya,tak usah menampakkan dirinya dipelupuk mata ku ini
alunan simfony itu masih mengfalun dengan indahnya
suara sang pelantun yang merdu pun masih menggema di indra pendengaranku
lalu siluet itu kembali muncul bahkan lebih jelas…
kuhentikan sang pelantun dan simfony nya
karena aku sudah tak kuat lagi
tak kuat melihat siluet siluet yang begitu jelas
tak kuat membuka kembali catatan,ingatan akan dirimu
dirimu yang bisa mengeluarkan cairan bening dipelupuk mata setiap kali mengingat dirimu
bukan dirimu lebih tepatnya,hanya sebatas siluet siluet bayanganmu

no title

ada kalanya aku ngga bisa menceritakan apa yang ada di dalam hatiku
dan ada kalanya pula aku butuh waktu untuk merenungkan segalanya sendiri
dan perasaan itulah yang aku rasakan saat ini,atau mungkin lebih tepatnya selama enam tahun belakangan ini.
ya karena ketololanku untuk memulai berkomunikasi,maka seperti inilah hasilnya
aku yang menyukaimu hanya bisa melihatmu dari jauh,melihatmu berganti pacar entah berapa kali yang sudah kau tunjukkan padaku.
dan lebih tololnya aku karena rasa suka ku kepadamu itu tak pernah berkurang sedikitpun.
rasa cemburu yang begitu bergejolak ketika kau membawa pacar barumu dihadapanku tak pernah kau sadari.ya,karena aku terlalu gengsi untuk menunjukkan perasaan itu di depanmu.
sampai sekarang ketika aku bertemu denganmu disana perasaan ini tak pernah berubah. dan hingga saat ini pula tak ada yang tau perasaanku kepadamu…kecuali orang itu yang telah berlalu dua tahun yang lalu.tak usah kusebutkan siapa dia,karena toh dia juga tak memberikan perubahan apapun.
aku ngga tahu sampai kapan perasaan ini akan terus bertahan…karena saat melihatmu tekad yang sudah kubulatkan untuk menghapus perasannku kepadamu luntur seketika,dan tergantikan sanjungan setinggi langit atas senyum yang kau berikan dan tatapan yang bisa melelehkan jiwa ragaku saat itu juga. yang aku tahu aku tidak akan pernah bisa menghapus memori ingatan yang diciptakan tuhan ini.
orang berkata bahwa jika ingin melupakan sejenak tentang masalalumu,kau harus menemukan orang pengganti kasarnya “pelampiasan”. apakah aku belum pernah mencoba itu ? sudah ! beberapa kali. dan teori itu sama sekali salah ! sudah kubuktikan itu sendiri. lalu teori apalagi yang musti aku coba ? hanya sekedar teori tanpa realisasi pun percuma buatku.
Previous Post Back to Top